4 Gunung Dunia yang Bertopi Seperti Fenomena di Semeru
Bromo – Fenomena alam terjadi di puncak Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Senin 10 Desember 2019 pagi. Gunung tersebut seperti bertopikan awan.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kejadian alam di Gunung Semeru sebagai fenomena biasa. Masyarakat diminta tidak mengaitkannya dengan hal lain.
Sutopo menjelasakan awan yang berada di puncak gunung berjenis lentikular atau altocumulus lenticularis. Awan ini terbentuk akibat adanya pusaran angin di puncak.
Untuk itu, dia menyarankan pemandangan alam Gunung Semeru itu dapat diabadikan dalam momen istimewa. Karena sangat sedap dipandang mata.
Rupanya, fenomena ini bukan pertama kali terjadi. Seperti dikutip dari berbagai sumber, Rabu (12/12/2018), berikut 4 fenomena gunung bertopi di dunia yang pernah terjadi seperti di Gunung Semeru:
1. Awan Lenticular di Arizona
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1466675/original/060046500_1484017629-20170110-Awan_Aneh_UFO.jpg)
Pada Januari 2017, seorang pemburu UFO meyakini ada alien yang bersembunyi di antara penampakan awan aneh di langit Arizona, AS ini. Sebab bentuknya mirip dengan piring terbang.
Adalah Anthony Sakowski yang merekam penampakan aneh di langit saat mengemudi di Arizona. Dia lantas memosting cuplikannya secara online dan mengatakan, kabut di sekitar awan bisa jadi menyembunyikan sebuah pesawat ruang angkasa alien.
Beberapa orang menunjukkan bahwa penjelasan yang paling mungkin atas penampakan yang direkam Sakowski adalah awan lenticular, demikian dikutip dari laman Daily Mail.
Awan lenticular adalah awan yang unik yang biasanya terbentuk di sekitar bukit-bukit dan gunung-gunung akibat hasil pergerakan udara.
Bentuknya cukup berbeda, kadang seperti piring terbang raksasa atau mirip tumpukan mirip pancake.
2. Awan Lenticular di Afrika Selatan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1049416/original/076871700_1447126543-Van_Dam__2__12193694_10153057151401249_4557193148313891117_n.jpg)
Kembali pada November 2015, penampakan serupa juga terlihat di Afrika Selatan, tepatnya di kota Cape Town. Bukan hanya satu, namun awan lenticular itu terdiri dari beberapa buah.
Dikutip dari CNN, warga di kawasan tersebut mengabadikan beberapa buah awan lenticular yang mendekati dan mentupi sebuah gunung.
Banyak warga menilai jika itu adalah awan UFO. Namun, Derek Van Dam — ahli meteorologi menjelaskan jika itu adalah awan-awan memanjang (lenticular clouds).
3. Awan Lenticular di Sicilia
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1273602/original/075699800_1466760729-358B371F00000578-3657217-image-a-1_1466717409290.jpg)
Sebuah gumpalan asap menyerupai lingkaran berdimensi, yang terlihat seperti UFO, heboh diperbincangkan dan menimbulkan pertanyaan di kalangan warga Sicilia, Italia.
Dikutip dari Daily Mail, benda yang sering diduga sebagai UFO tersebut, ternyata merupakan formasi gumpalan awan yang terbentuk pada lapisan terendah atmosfer, disebut Awan Lenticular.
Awan lenticular yang terlihat di Sicilia, Italia, terbentuk akibat adanya tiupan uap air melewati puncak gunung dan menetes pada sisi lain gunung.
4. Awan Lenticular di Ungaran
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2356828/original/086032700_1536738833-ufo1.jpg)
Fenomena alam nan unik kali ini datang dari Gunung Ungaran di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Fenomena alam berupa awan menyerupai Unidentified Flying Object (UFO) di Gunung Ungaran itu menghebohkan warganet dan menjadi viral di media sosial.
Berdasarkan foto yang diunggah, tampak awan beberapa awan berbentuk seperti piring terbang yang kerap disebut sebagai UFO.
Awan berbentuk unik seperti yang ada di Gunung Ungaran itu disebut lenticular clouds.
Lenticular clouds adalah awan stasioner yang terbentuk di troposfer, biasanya dalam keselarasan tegak lurus dengan arah angin. Awan tersebut sering berbentuk pipih atau seperti piring.
Lenticular clouds kerap kali disangka UFO karena bentuknya seperti piring terbang. Fenomena alam tersebut pada umumnya terbentuk di kawasan dataran tinggi, maka wajar saja jika terbentuk di kawasan sekitar Gunung Ungaran.
