Berita UnikUncategorized

Ada Cicak Mati Berbalut Bumbu Telur Asin dalam Produknya, Irvins Salted Egg Minta Maaf

Singapura – Perusahaan makanan asal Singapura, Irvins Salted Egg meminta maaf dan menawarkan pengembalian uang setelah seorang pembelinya melaporkan keberadaan seekor cicak mati berbalut bumbu telur asin di dalam kemasan keripik kulit ikan yang sudah setengah dikonsumsi.

Seperti dikutip dari situs Asia One, Sabtu (5/1/2019), Irvins Salted Egg diketahui memproduksi semua produknya di Singapura.

Pembeli bernama Jane Holloway mengungkap temuannya itu dalam laman Facebook miliknya pada Jumat 28 Desember 2018. Perempuan 38 tahun yang tinggal di Bangkok tersebut mengaku, ia, ibu dan saudara laki-lakinya sudah menghabiskan setengah isi kemasan sebelum menemukan keberadaan cicak tersebut.

“Bagaimana ini bisa terjadi? Dari penampilannya, cicak itu mungkin digoreng kering bersama kulit salmon. Hiiiii,” tulis dia.

Dalam wawancara dengan The Straits Times, Holloway mengaku membeli produk asal Singapura itu di Bangkok. Camilan produksi Irvins Salted Egg itu ia beli di supermarket yang menyediakan produk-produk internasional, Villa Market di K Village, di Distrik Khlong Toei.

Sang ibu kemudian membuka kemasan camilan tersebut pekan lalu, memakannya bersama saudara laki-lakinya, yang pulang dari Siem Riep untuk merayakan Natal dan Tahun Baru.

Awalnya, saudara laki-laki Holloway menyangka, cicak mati itu adalah bayi ikan salmon yang ada kepalanya. Untungnya, ia menyadari ada keanehan sebelum menyantapnya.

Holloway, yang bekerja di Thailand Institute of Justice mengaku, ia sudah sering membeli penganan itu untuk keluarga dan koleganya.

“Harganya sangat mahal di sini, 700 bath (Rp 308 ribu) sebungkus,” kata dia, menambahkan bahwa produk Irvins Salted Egg adalah camilan favoritnya.

Menaggapi hal tersebut, pendiri Irvins Salted Egg, Irvin Gunawan, dalam pernyataannya menyebut, pihaknya terkejut atas insiden tersebut.

Dia menambahkan bahwa kontrol kualitas adalah salah satu aspek terpenting dalam perusahaannya. Irvin juga mengaku telah menghubungi Holloway terkait kejadian tersebut.

Dia menambahkan bahwa kasus tersebut juga telah dilaporkan ke Agri-Food and Veterinary Authority (AVA). Perusahaan akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan yang dilakukan.

“Kami berjanji untuk melakukan pembenahan yang diperlukan dalam produksi kami untuk memastikan hal tersebut tidak akan terjadi lagi,” kata Irvin Gunawan.

Ia menggarisbawahi, perusahaannya juga akan menyelidiki masalah tersebut sampai didapat penjelasan mengapa bisa ada cicak mati dalam kemasan keripik kulit salmon.

Seperti dilaporkan The Straits Times, Irvin Gunawan juga telah menawarkan pengembalian uang pembelian dan biaya tagihan medis yang timbul dari insiden tersebut.

Dia juga mengatakan bahwa perusahaan pada bulan Desember 2018 telah pindah ke fasilitas produksi baru di JTC Food Hub @ Senoko. “Di mana “prosedur pemeriksaan dan kebersihan kami jauh lebih ketat,” tambah dia.

Meski tidak ada anggota keluarganya yang jatuh sakit karena makan makanan ringan bercampur cicak, Jane Holloway mengaku  trauma. “Ibu bilang dia ingin muntah ketika mengingatnya,” kata dia.