Berita UnikUncategorized

Pelajari 11 Ungkapan Khas Ini Sebelum Berwisata ke Korea Selatan

Livedraw Hongkong – Demam K-Wave –julukan budaya populer Korea– melanda banyak wilayah di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Paparannya meluas, tidak hanya dari musik dan drama televisi, melainkan juga peningkatan minat terhadap sektor pariwisatanya.

Menurut data Korea Tourism Agency (KTO) Jakarta pada kuartal ketiga 2018, jumlah wisatawan Indonesia ke Korea Selatan tercatat berjumlah hampir 130 ribu orang.

Data tersebut menunjukkan kenaikan signifikan sebanyak 15,5 persen dari kuartal serupa di 2017 lalu.

Tiga destinasi favorit wisatawan Indonesia di Korea Selatan, masih menurut KTO, adalah Seoul, Busan, dan Pulau Jeju,

Jika Anda tertarik untuk berwisata ke Korea Selatan, pastikan juga untuk menyiapkan sedikit kemampuan berbahasa setempat, setidaknya untuk sekadar menyatakan ekspresi dasar saat berkomunikasi di sana.

Berikut adalah 13 ekspresi dasar yang perlu Anda ketahui untuk menjalin komunikasi dengan penduduk lokal saat berwisata ke Korea Selatan, sebagaimana dikutip dari Koreabridge.net pada Jumat (15/2/2019).

1. Annyeonghaseyo

Saat Istana Gyeongbok di Korea Selatan Diselimuti Salju
Dua wanita mengenakan gaun hanbok tradisional berselfie di sepanjang dinding istana Gyeongbokgung saat hujan salju di pusat kota Seoul, Korea Selatan (13/12). (AFP Photo/Ed Jones)

Ini adalah cara masyarakat lokal dalam mengatakan “Halo!” Atau “Hai!”. Orang Korea dikenal sangat sopan dan hormat terutama kepada orang tua. Jika Anda tidak menyapa orang yang lebih tua dari Anda, mereka akan sering menyebut Anda “tidak sopan”.

Anda juga bisa mengatakan “Annyeong!” Ketika Anda ingin mengatakan “Selamat tinggal!” Atau “Sampai jumpa!” kepada lawan bicara. Namun, angan pernah menggunakan singkatan kata ini ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, jika Anda tidak ingin dimarahi.

2. Kamsahamnida atau Gomapsumnida

Ilustrasi Terima Kasih (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Ungkapan ini berarti “Terima kasih” dalam bahasa Korea, dan sebaiknya dilakukan dengan ekspresi yang sangat antusias.

3. Gwenchana

Adikku korban bully, dia tetap tersenyum. (Ilustrasi: huffingtonpost.com)

Anda dapat menggunakan ungkapan ini ketika ingin mengatakan “tidak apa-apa” atau “tidak masalah”.

Harap perhatikan bahwa di Korea, sangat penting untuk menggunakan kata-kata formal ketika berbicara dengan seseorang yang lebih tua dari Anda, sebagai tanda penghormatan. Dalam hal ini, Anda harus menambahkan “-yo” di akhir kata, sehigga berbunyi “Gwenchanayo” bukannya “Gwenchana”.

4. Geurae

Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis (Pixabay)
Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis (Pixabay)

Ungkapan ini berarti “Baiklah”, yang cenderung untuk menyepakati sebuah kompromi dengan penduduk lokal, di mana seseorang setuju untuk satu pendapat.

5. Jinjja

Ilustrasi terkejut melihat pulsa berkurang | Via: bibliofilland.wordpress.com

Ungkapan ini diucapkan untuk menunjukkan rasa kaget, kurang lebih bermakna “Sungguh?” atau “Serius?”.

6. Daebak

ilustrasi makanan korea/copyright unsplash/Filippo Faruffini

Ini adalah ungakan untuk menunjukkan rasa kagum, di mana kurang lebih bermakna sebagai “luar biasa”, atau bisa juga ditujukan untuk menyebut kata “enak” pada cita rasa makanan.

7. Ottoke

Ilustrasi orang kebingungan
Ternyata, masih ada hal-hal di alam semesta ini yang belum benar-benar kita mengerti. (Sumber Pixabay)

Biasanya ungkapan singkat ini digunakan untuk mempermudah kebingungan akan suatu hal, di mana kurang lebih berarti: “apa yang harus saya lakukan sekarang?”.

Sebagai contoh:

Saya lupa di mana saya meletakkan Kartu Pengenal Orang Asing milik saya. Ottoke? (Apa yang harus saya lakukan sekarang?)”

8. Aigoo

Walaupun memasang ekspresi kaget, akan tetapi Suzy masih terlihat cantik menawan. (Foto: instagram.com/skuukzky)

Kurang lebih ungkapan ini berarti ungkapan terkejut, seperti “ya ampun”, atau “astaga”.

9. Wae

Ilustrasi Korea Selatan (iStock)

Konon katanya, ini merupakan kata serapan dari bahasa Inggris “why”, yang berarti “kenapa?”.

10. Olmayeyo

[reservasi]pasar malam korea
Pasar malam di Seoul, Korea Selatan selalu jadi destinasi favorit para wisatawan untuk berbelanja ataupun berwisata kuliner (shutterstock.com

Secara harafiah berarti “berapa?” yang merujuk pada harga pembelian barang dalam kegiatan membeli di toko atau penjual lokal.

11. Ige dan Geuge

Salah satu toko yang menjual beragam aksesoris dan kerajinan tangan tradisional Korea di Jalan Insadong, Seoul, Korea Selatan. (visitkore.or.kr)

Dalam aktivitas jual beli, kamu bisa mengatakan dua kata ini untuk menunjuk barang yang diinginkan, sebelum bertanya tentang harganya. Ige berarti “ini” dan geuge berarti “itu”.